Demam e-commerce di dunia
membuat persaingan antar web hosting makin marak terutama
dalam merebut pasar Indonesia. Salah satunya adalah yang dilakukan
perusahaan web hosting yang tergolong pendatang baru, Techscape Communications yang
ketika launching perta,a --tiga bulan lalu-- menawarkan tarip
promo hanya 1,95 dollar AS sebulan.
Dalam tiga minggu sejak launching, perusahaan jasa itu mampu
menangguk 80 klien dari AS.
Belakangan, Techscape yang juga punya kantor cabang di AS itu
memasang tarip 3,20 dollar AS per bulan. Bahkan, lebih
seru lagi, perusahaan baru itu mengklaim sebagai
satu-satunya perusahaan web hosting Indonesia yang siap
melayani pendaftaran nama domain hanya dalam waktu 10-
20 menit dengan harga 15.74 dollar setahun atau 249 dollar AS
untuk seumur hidup. "Kalau feasible, jika orang hosting
di Techscape selama setahun, saya malah ingin memberikan gratis nama
domain," kata Maysan, pemilik jasa penitipan homepage yang tinggal
di Ciledug itu lewat wawancara ICQ.
Tak hanya itu, bagi mereka yang baru masuk ke dunia e-commerce,
Techscape juga akan memberi panduan, termasuk --bila
perlu-- mengajari langkah apa yang harus dijalankan untuk membuat
site e-commerce. "Web Hosting Indonesia belum ada yang mengajarkan
tool-tool apa saja yang diperlukan untuk membuat sebuah situs
e-commerce?" katanya.
Belum cukup dengan itu, menurut bos berumur 25 tahun itu,
Techscape juga akan memberikan pre-installed script yang
lumayan banyak seperti shopping cart, classified ads,
lelang, web advertising, search engine selain memberi fasilitas POP3
E-Mail, autoresponder, forwarding e-mail serta fasilitas Web
Statistics. "Dan kami juga tak pelit-pelit
memberikan fasilitas sub-domain
(http://namaanda.domainanda.com/) sampai 30 buah untuk satu
pelanggannya," tambahnya.
"Memang awalnya, banyak perusahan masih ragu-ragu. Tapi mereka
boleh mencoba dulu servis kami perbulan. Selanjutnya, silakan
putuskan sendiri, mau mundur atau tetap memakai servis kami,"
kata Maysan yang mengaku sudah merebut nama-nama domain
techscape.com dan technoscape.net sebagai langkah antisipatif
menghadapi persaingan keras.
Pelanggan Techscape umumnya datang dari AS dan Eropa selain dari
Saudi Arabia. "Mereka lebih rakus 'hosting' daripada membeli
nama domain, selain tidak rewel," tuturnya.
Untuk menggaet pasar Eropa, perjaka yang suka melek sampai
malam untuk chatting dengan relasi-relasi bisnisnya yang dari
mancanegara itu, kini tengah sibuk menyiapkan situs web
Techscape dalam bahasa Jerman, Jepang, Italia, Ceko dan Kanada.
Dalam waktu dekat ia juga akan membuka cabang
barunya di Inggris (techscape.co.uk). "Kami melihat pasar di
sana harus bisa dilayani via telepon, bukan hanya online," dalihnya.
Nama Techscape sebelumnya dikenal sebagai nama perusahaan
jual-beli nama domain. Bisnis terakhir itu menurutnya
menjanjikan sehingga ia merasa perlu untuk mendirikan divisi baru,
dengan menggunakan nama lain, yaitu DomainPlayer.com . Situs
itu sendiri siap diluncurkan beberapa bulan lagi.
"DomainPlayer.com diharapkan bisa menjadi registrar (perusahaan
pendaftaran nama domain, red) di Indonesia seperti halnya Sejak peluncuran pertamanya tiga bulan lalu,
Techscape sudah meraih omzet sudah Rp. 20 juta lebih.(kj)